NAMA : IMAM WAHYU B
KELAS : 1IA01
NPM : 54413321
Kesamaan Sosial dan Persamaan Derajat
PENDAHULUAN
Latar Belakang
PEMBAHASAN
A. Kesamaan sosial
Kesetaraan Sosial atau Persamaan sosial adalah keadaan sosial di mana
semua orang dalam suatu masyarakat tertentu atau kelompok terisolasi
memiliki status yang sama dalam hal tertentu. Kesetaraan sosial mencakup
persamaan hak di bawah hukum, seperti keamanan, hak suara, kebebasan
berbicara dan berkumpul, hak properti, dan akses yang sama terhadap
barang sosial dan jasa. Namun, juga mencakup konsep keadilan ekonomi,
yaitu akses pendidikan, pelayanan kesehatan dan jaminan sosial lainnya.
B. Persamaan derajat
Kesamaan derajat adalah suatu sifat yang menghubungankan antara manusia
dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik, maksudnya orang
sebagai anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban, baik terhadap
masyarakat maupun terhadap pemerintah dan Negara. Hak dan kewajiban
sangat penting ditetapkan dalam perundang-undangan atau Konstitusi.
Undang-undang itu berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali dalam arti
semua orang memiliki kesamaan derajat. Kesamaan derajat ini terwujud
dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai faktor kehidupan.
C. Contoh kasus
Faktor Ekonomi
Sebagian dari mereka yang masih mengandalkan kekuatan kekeluargaan terpaksa menghimpun dana yang dijadikan ongkos ke luar negeri. Sementara sebagian mereka yang tidak memiliki modal cukup untuk ke luar negeri memilih untuk pergi ke kota-kota besar di dalam negeri.
Faktor Kultural
Saat ini televisi bukanlah barang mewah di pedesaan. Televisi telah dapat diakses dengan mudah. Setiap hari penduduk di pedesaan dapat mengkonsumsi acara-acara televisi. Sebagian besar dari acara yang dikonsumsi adalah acara-acara yang menggambarkan kehidupan di perkotaan. Impian untuk pergi ke kota didorong oleh hasrat menikmati gaya hidup orang-orang kota.
Dua faktor ini merupakan pemicu utama mengapa orang-orang desa melakukan migrasi besar-besaran ke kota. Tidak peduli risiko yang harus mereka tanggung sebagai akibat dari ketiadaan keahlian yang mereka miliki.
Tanpa Skill
Konsekuensi
Semakin membengkaknya jumlah warga kota dari kelas pekerja ini membawa dampak yang begitu besar. Di satu sisi pemerintah kota tengah berupaya melakukan sterilisasi kawasan kota dari penghuni liar. Di sisi lain jumlah pendatang baru ini kian bertambah.
Negara Indonesia yang kita cintai ini memiliki landasan moral atau hukum tentang persamaan derajat.
- Landaasan Ideal: Pancasila
- Landasan Konstitusional: UUD 1945 yakni:
- Pembukaan UUD 1945 pada alenia ke-1, 2, 3, dan 4
- Batang Tubuh (pasal) UUD 1945 yaitu pasal 27, ps. 28, ps. 29, ps. 30, ps. 31, ps.32, ps.33, dan ps. 34 lihat amandemennya.
- Ketetapan MPR No. IV/MPR/1999 tentang GBHN.
Persamaan Derajat di Dunia
dimuat dalam University Declaration of Human Right (1948) dalam pasal-pasalnya seperti :- (Pasal 1) sekalian orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak yang sama. mereka dikaruniai akal budi dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan
- (Pasal 2 ayat 1) setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan yang tercantum tanpa terkecuali apapun seperti bangsa, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, politik, dll
C. Contoh kasus
Melonjaknya angka penduduk diJakarta pasca lebaran
Pasca
Lebaran, penduduk DKI Jakarta diprediksi melonjak sebanyak 60 ribu
jiwa. 3 juta jiwa warga Jakarta yang mudik membawa sanak saudaranya ke
Ibukota untuk mengadu nasib. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (Foke)
mengancam akan memulangkan kaum urban yang tidak punya kerjaan di
Jakarta.
Sudah jadi tradisi arus balik perayaan Idhul Fitri diikuti ledakan jumlah penduduk di Jakarta. Masyarakat Ibukota yang mudik saat Lebaran, datang ke Jakarta lagi dengan menyertakan sanak saudaranya, untuk ikut mengadu nasib di Jakarta. Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, mencatat masyarakat Jakarta yang mudik ke beberapa daerah di Jawa dan Sumatera tahun ini mencapai 3 juta jiwa.Pasca Lebaran penduduk di Jakarta dipastikan bakal makin padat. Diprediksi 60 ribu jiwa kaum urban bakal masuk Ibukota untuk ikut mengadu nasib, mengais rezeki di Jakarta. Jika diamati, sejak tiga tahun terakhir memang tren urbanisasi pasca Lebaran menurun. Namun, penurunan angka urbanisasi itu tak selamanya berarti baik.
Sudah jadi tradisi arus balik perayaan Idhul Fitri diikuti ledakan jumlah penduduk di Jakarta. Masyarakat Ibukota yang mudik saat Lebaran, datang ke Jakarta lagi dengan menyertakan sanak saudaranya, untuk ikut mengadu nasib di Jakarta. Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, mencatat masyarakat Jakarta yang mudik ke beberapa daerah di Jawa dan Sumatera tahun ini mencapai 3 juta jiwa.Pasca Lebaran penduduk di Jakarta dipastikan bakal makin padat. Diprediksi 60 ribu jiwa kaum urban bakal masuk Ibukota untuk ikut mengadu nasib, mengais rezeki di Jakarta. Jika diamati, sejak tiga tahun terakhir memang tren urbanisasi pasca Lebaran menurun. Namun, penurunan angka urbanisasi itu tak selamanya berarti baik.
Kemiskinan di Desa dan Urbanisasi
Setiap
tahun angka para pendatang ke kota besar terus bertambah. Momen yang
paling tepat untuk melakukan migrasi besar-besaran adalah momen arus
balik paska Lebaran.
Operasi Yustisi yang digelar pemerintah kota Jakarta bertujuan mengidentifikasi seberapa besar jumlah pendatang baru yang masuk ke kota ini. Saya rasa Jakarta adalah satu di antara banyak kota besar lain yang menjadi tujuan para pendatang baru dari desa.
factor penyebab
Operasi Yustisi yang digelar pemerintah kota Jakarta bertujuan mengidentifikasi seberapa besar jumlah pendatang baru yang masuk ke kota ini. Saya rasa Jakarta adalah satu di antara banyak kota besar lain yang menjadi tujuan para pendatang baru dari desa.
factor penyebab
Faktor Ekonomi
Kondisi
statis perekonomian di pedesaan merupakan faktor utama pemicu ledakan
urbanisasi. Laju nadi ekonomi di pedesaan dianggap statis sebab setiap
orang yang hendak menjalankan usaha tidak pernah dirancang secara
terencana.
Seorang
pedagang es keliling tidak pernah membayangkan bahwa setelah
menjalankan usaha selama sepuluh tahun kemajuan apa saja yang harus
dicapai. Mereka tetap menjalankan usaha tanpa sedikit pun peningkatan
berarti. Usaha sekedar dimaksudkan untuk menyambung hidup.
Inilah karakter cara berusaha masyarakat di pedesaan. Cara berusaha semacam ini tentu tidak dapat diharapkan untuk memperbaiki taraf hidup. Kondisi yang demikian membuat sebagian besar orang-orang dari desa yang mengharapkan perubahan tarap hidup mulai memimpikan cara untuk dapat memperbaiki kondisi ekonomi.
Inilah karakter cara berusaha masyarakat di pedesaan. Cara berusaha semacam ini tentu tidak dapat diharapkan untuk memperbaiki taraf hidup. Kondisi yang demikian membuat sebagian besar orang-orang dari desa yang mengharapkan perubahan tarap hidup mulai memimpikan cara untuk dapat memperbaiki kondisi ekonomi.
Sebagian dari mereka yang masih mengandalkan kekuatan kekeluargaan terpaksa menghimpun dana yang dijadikan ongkos ke luar negeri. Sementara sebagian mereka yang tidak memiliki modal cukup untuk ke luar negeri memilih untuk pergi ke kota-kota besar di dalam negeri.
Faktor Kultural
Masalah
ekonomi merupakan basis persoalan yang mendorong perpindahan masyarakat
meninggalkan desa. Di samping itu terdapat faktor penting lain yang
juga menjadi pemicunya yakni faktor kultural.
Saat ini televisi bukanlah barang mewah di pedesaan. Televisi telah dapat diakses dengan mudah. Setiap hari penduduk di pedesaan dapat mengkonsumsi acara-acara televisi. Sebagian besar dari acara yang dikonsumsi adalah acara-acara yang menggambarkan kehidupan di perkotaan. Impian untuk pergi ke kota didorong oleh hasrat menikmati gaya hidup orang-orang kota.
Dua faktor ini merupakan pemicu utama mengapa orang-orang desa melakukan migrasi besar-besaran ke kota. Tidak peduli risiko yang harus mereka tanggung sebagai akibat dari ketiadaan keahlian yang mereka miliki.
Tanpa Skill
Kita
tahu sebagian besar pendatang dari desa yang pergi ke kota tidak
memiliki basis pengetahuan dan keahlian. Jadilah mereka hanya
mengandalkan tenaga.
Lapangan-lapangan pekerjaan yang dapat mereka akses sebagian besar adalah bidang jasa. Tidak jarang bidang-bidang itu meliputi sesuatu yang berisiko tinggi meski dengan bayaran yang dianggap cukup. Mereka yang kurang beruntung memilih pekerjaan serampangan. Termasuk pekerjaan di luar hukum (kriminal).
Lapangan-lapangan pekerjaan yang dapat mereka akses sebagian besar adalah bidang jasa. Tidak jarang bidang-bidang itu meliputi sesuatu yang berisiko tinggi meski dengan bayaran yang dianggap cukup. Mereka yang kurang beruntung memilih pekerjaan serampangan. Termasuk pekerjaan di luar hukum (kriminal).
Konsekuensi
Semakin membengkaknya jumlah warga kota dari kelas pekerja ini membawa dampak yang begitu besar. Di satu sisi pemerintah kota tengah berupaya melakukan sterilisasi kawasan kota dari penghuni liar. Di sisi lain jumlah pendatang baru ini kian bertambah.
SOLUSI
Adapun solusi dalam kesamaan sosial dan persamaan derajat adalah
kembalikan kepada prinsip negara Indonesia yaitu Bhineka Tunggal Ika
"Berbeda-beda tapi tetap satu jua" , sealin itu kita kembali kepada
cita-cita bangsa Indonesia untuk tetap bersatu diatas perbedaan yang ada
dan melupakan segala perbedaan yang melekat pada masing-masing individu
dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
Sumber:
- http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2308756-pengertian-kesetaraan-sosial-kesamaan-sosial/
- http://pointofauthorities.blogspot.com/2011/11/persamaan-derajat.html
- http://sorayaaya.blogspot.com/2010/10/contoh-kasus-2-kemiskinan-di-desa-dan.html
Komentar
Posting Komentar